Arafah dan Sebuah Kerinduan.....

gema talbiah dan tautan doa...

lelehan air mata dan taubatan nasuha....

malam penuh kemuliaan...

malam penuh kerinduan...

entah bila bakal bertamu..entah bila seruan bersambut...

hati ini rindu...

hati ini sendu....

bila jiwa di balut kerinduan...

apa yg ada melainkan doa dan harapan....

agar bakal bertamu di lautan umat Mu Ya Nabi....

agar di payungi Ramat Mu Ya Rabbi....

satu hari nanti...pasti....

sebenarnya hati ini juga menggebu..

dengan sebuah kerinduan..

dengan sebuah perpisahan..

jarak berbatu..

dipisah samudera...

sedekat manapun suara....

sedekat manapun imej yg ada..

manakan sama jika bertamu di hadapan mata...

gema tawa lewat alam maya..

manakan sama ledakan tawa di tepi telinga...

doa kami kirimkan ..

lewat di mlm Arafah...

agar dua kaki itu tega..

teguh di pasak bumi Anbiya'.....

kami tersenyum..

dibalik sendunya rindu..

dibalik kosongnya hati...

dibalik suramnya jiwa...

tanpa anekdot disini..

bunda mula berkata...

sunyinya bila engkau tiada.........

abg zain.....moga Allah mencintai mu.. :')

SELASA 1 MEI 2012@4.45 AM..............

Tak akan ku sangka ini tarikhnya..

Perginya menuntut janji sebagai Hamba Ilahi,

Sungguh Tuhan aku pasti akan tetap merindui,

Kerna sayang dan cinta kami kepada dia tetap di hati.

Dalam berjuta siapa dapat mengganti,

Dialah Pak Ndak kami, Abg Zain yang sentiasa di hati.

Aku belajar sesuatu dgn kehilanganya,

Mencintai mereka disisi selagi hayat itu milik diri.

Sungguh air mata ini bukan omongan kosong,

Tapi lukisan jiwa yang tiada lagi pengganti.

Bayangan wajah dan tawa siapa bisa padamkan,

Bayangan gerak langkah siapa bisa hilangkan..

Cengkaman rindu yang pasti sentiasa mengundang..

Siapa yng bisa meleraikan..siapa??..

Hadiah akan sentiasa kami kirimkan,

Agar kuburan mu abang menjadi selapang saujana mata memandang,

Sungguh kami menyayangimu ikhlas dari sanubari,

Kerna kami tahu engkau sentiasa turut menyayangi...

Berat hati untuk melepaskan,

Tapi apalah daya bila itu lukisan takdirnya..

Cukup lapan tahun Allah meletakkan kita bersama,

hanya syurga galang gantinya..

Tenanglah engkau disana,

Wahai abang,

Yang tak pernah ku bermimpi kehilangan..........

LA'TAHZAN...

Bertaburan debunga luka..

Dalam taman penuh cerita..

Aku bukan mudah terluka...tp senang pula memendam rasa...

Kali ini Tuhan..hati ku tersiat rabak....terpercik luka dalam kecewa..

Aku senang menyatakan...

Aku sangat-sangat terhina...

Dosa ku umpama debu berserakan..tapi tak bermakna mereka sesuci sang embunan...

Kata sang teman...

Maafkan....

Tapi bukan sekarang..

Kata sang teman,

Tersenyumlah riang..

Aku akur dalam kelukaan...

Syukur aku punya mereka yang aku sayang..

yang bisa meminjam telinga dikala aku menderita...

yang menghulur tangan kala aku tersungkur kecewa...

Mereka yang tak pernah membuat aku terluka...mereka yang menghiasi senyum dijiwa,yang meletakkan ledakan tawa tika air mata mula menyinggah..mereka yang menjadi marah dgn sang peluka....dan mereka yang sentiasa mengingatkan la'tahzan,innallahama'na...

Buat mereka..moga syurga hadiah kalian..

Buat sang peluka...teruslah meluka...jika itu yang engkau bahagia...:'(

BICARA CINTA~~~

Bicara cinta kami,
lewat malam penuh berkat,
bicara kami,
bisu tapi bermakna..
tak berjumpa,
mengundang resah,
tapi taktala bersua,
pandangan tertunduk pasrah,
malu menggebu,
membalut iman dijiwa,
tapi hati kecilku,
masih mengharap sesuatu usai Ramadan ini,
agar rindu kekal bersemi,
dibawah rahmat Ilahi........

ramadan tiba............

Setahun sekali..
hati mula berbunga...
bukan zahir yg indah..bukan harta yg melimpah...
cukup pandangan berhijab...
dlm qiam dimlm penuh berkat...
hati tertanya-tanya..
menyelak jawapan dunia..
tp siapa bisa bercerita..
siapa bisa menjawab penuh bermakna...
bunga setaman mengembang..
aroma indah menyerbak seantero...
tp...cukup masanya..bunga layu jua..
indah semerbak..bertukar warna...
mungkin bila purnama kembali bersua..
bunga kan mekar semula...
sampai bila bunga akan bercanda...tak siapa tahu jawapanya...
bunga mekar dibalik ceritera hambar....
ada sebaris senyum yg melakar..
taktala bayu mlm nan indah menyapa hati...
sang bunga tersenyum sendiri..
terima kasih buat Pencipta diri...
ada bahagia dlm rimba luka..
ada lapang dlm kesakitan menyiksa...
ada tawa dlm sendu yg menggoda....
ada tenang dlm lautan air mata...
ada sabar di dlm tembok usia.....
ada taman dlm hati yg membunga.....
walau sekadar lewat di Ramadan yg mulia.......

korban rezeki...

Sungguh aku semakin tertanya,
mana hikmah atau inikah balasan dosa,
tunjukkan aku Tuhan,
agar dapat ku kesan jalan pulang,
Betapa bosan ku rasa, meniti perjalanan hidup yang semakin menekan,...
Aku menyayangi abah dan bonda lebih dari nyawaku,
Tapi sampai bila bisa ku mampu,
menjadi korban rezeki tanpa bahagia.
Ku melihat dunia dengan warna kelabu,
Menunggu titisan hujan dari langit agar kembali biru,
Ku tahu bukan abid sejati,
Tapi aku juga tak ingin menjadi sang a'si,
tak ingin aku mengingkari hidayah yang singgah di hati,
Tapi betapa takutnya bila di renung,
fakir bisa menyesatkan, kaya juga bisa memesongkan
Apa yang terbaik buat hamba MU ini,
sungguh aku tiada jawapan,
Ku renung alam,
Mengharap sisa cinta Ya Tuhan,
bahgianya bila engkau mentadbir jiwa ini dengan hidayah Mu...
Aku bahagia..
tapi bila ada hambamu yang lain membuatku rasa terhina..
Aku tak lagi kuat menapak didunia...
Seakan batu besar menekan di jiwa,
bagaimana bisa ku ubah,
Untuk bertawasul juga entah apa kebaikan yang ada..
Kalau bisa ku laung dan ku jerit pada semua,
Henti menyiksa diri yang hina,
tiada apa yang aku ada
melapangkan apa yang dirasa,
Ketawa tiada lagi manisnya,
senyum penuh berpura-pura...
Aku ingin ketawa penuh gembira
Tapi entah mana hilangnya bunga-bunga cinta..

Hamparan Kehidupan...

Aku mencari hamparan hikmah....

dalam garap tapak kaki butiran pasir kehidupan..

gegak gempita bilakah akan bertandang??..

walau kutahu tak akan mampu memandang jilatan neraka...

apatah lagi melaluinya...

tapi hati juga seakan letih dengan dunia..

mula terasa dimanakah bahagia andai hidup menekan jiwa...

Aku menjaga dan terus menjaga...

tp manusia tak pernah berbahagia...

tak pernah pula aku menduga panahan mata manusia..

penuh sihir dunia..

sihir yg amat meluka..

menggores jiwa.....

tp seolah tiada rasa...

seolah hilang butiran gembira.....

yg ada takungan rasa..

kusimpan sendiri agar abah dan bonda tak kelihatan...

rasa gundah dijiwa anaknya...

kusimpan jutaan rasa...

menunggu waktu dan masa Allah mengabulkan permintaan hambaNYA..

di malam Al-Qadr yg mulia..

bahagiakan aku Ya Allah.

kalau bukan didunia....

cukup bagiku di syurga sana.......